Gubernur Sherly Tjoanda. foto : humas
ARUNGNEWS.COM,MALUT-Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dan keberlanjutan dalam perencanaan pembangunan lima tahun ke depan. Hal ini disampaikannya saat memaparkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dalam rapat paripurna DPRD di Sofifi, Senin (28/7/2025).
BACA JUGA:Sherly Prioritaskan Jalan Tani, Infrastruktur Jadi Kunci Pemerataan Ekonomi Maluku Utara
Menurut Sherly, penyusunan dokumen RPJMD tidak hanya berpegang pada regulasi nasional, yakni Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2025, tetapi juga melibatkan berbagai elemen masyarakat sejak tahap awal.
“Kami mengedepankan pendekatan partisipatif, mulai dari konsultasi publik, Musrenbang, hingga pembahasan bersama DPRD dan Kemendagri. Ini penting agar rencana pembangunan benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Gubernur juga menekankan bahwa arah pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada keberlanjutan. Visi “Maluku Utara Bangkit, Maju, Sejahtera, Berkeadilan, dan Berkelanjutan” menjadi landasan utama perencanaan, dengan enam misi besar yang meliputi transformasi sosial, penguatan sumber daya lokal, serta pengembangan wilayah kepulauan yang inklusif.
“Program-program prioritas seperti pendidikan gratis, UHC, pertanian dan perikanan yang berkelanjutan, serta digitalisasi dan infrastruktur dasar, kami rancang berbasis indikator kinerja utama,” ujar Sherly.
Ia menyebutkan bahwa sinergi antar-regulasi, anggaran, dan kolaborasi multipihak menjadi kunci pelaksanaan kebijakan pembangunan di tengah dinamika daerah kepulauan.
Sherly berharap pembahasan RPJMD bersama DPRD dapat berjalan lancar dan menghasilkan dokumen yang mampu menjawab tantangan pembangunan jangka menengah, dengan tetap menjaga keberpihakan kepada masyarakat kecil dan kelestarian lingkungan.(01)