Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, serahkan data 40 Ribu Rumah Tak Layak Huni kepada Sekretaris Jenderal Kemensos RI di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
ARUNGNEWS.COM,MALUT-Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyerahkan 40 ribu data rumah tidak layak huni (RTLH) dan keluarga rawan stunting kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia sebagai bagian dari upaya pemulihan sosial berbasis data.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, kepada Sekretaris Jenderal Kemensos RI di Jakarta, Selasa (5/8/2025). Data tersebut akan dipadankan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memastikan akurasi dalam penyaluran bantuan sosial dan stimulus perumahan.
“Bantuan yang tepat bisa menjadi titik awal perubahan hidup,” ujar Sherly dalam unggahan media sosialnya yang dikutip Rabu (6/8/2025).
Sherly mengatakan, data tersebut dihimpun berdasarkan tinjauan langsung ke sejumlah daerah, di mana masih ditemukan warga yang tinggal di rumah nyaris roboh, beratapkan bocor, tanpa dapur dan kamar mandi layak, serta merawat anak yang berisiko stunting.
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong kemandirian masyarakat melalui perbaikan kondisi dasar seperti tempat tinggal, gizi, dan pendidikan.
Selain itu, Sherly juga mengumumkan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat di Halmahera Utara dan Halmahera Barat akan dimulai pada September 2025. Adapun usulan pembangunan untuk wilayah lain seperti Taliabu, Morotai, Halmahera Tengah, dan Halmahera Selatan tengah diperjuangkan agar masuk dalam tahap selanjutnya.
“Atas nama masyarakat Maluku Utara, kami berterima kasih kepada Kemensos RI yang selalu hadir dan peduli,” kata Sherly.
Ia menegaskan bahwa upaya ini bukan sekadar soal jumlah bantuan yang disalurkan, melainkan tentang seberapa serius pemerintah berkomitmen memulihkan dan memandirikan warganya.(01)