Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda memberikan sambutan pada rapat evaluasi kinerja satuan pendidikan dan Training of Trainers operator Dapodik di Bela Hotel, Senin malam (15/9/2025)
ARUNGNEWS.COM,MALUT-Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan bahwa setiap anak di Maluku Utara berhak mendapatkan pendidikan gratis dan berkualitas. Hal itu ia sampaikan saat membuka rapat evaluasi kinerja satuan pendidikan serta Training of Trainers operator Dapodik di Bela Hotel, Senin malam (15/9/2025).
Sherly menuturkan, sejak awal kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Sarbin, sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama. Salah satu langkah nyata yang langsung diterapkan dalam 100 hari kerja adalah penghapusan iuran komite sekolah, baik di sekolah negeri maupun swasta.
“Kalau bicara pendidikan, kita tidak bisa setengah hati. Anak-anak Maluku Utara harus bisa sekolah tanpa beban biaya,” tegas Sherly.
Selain itu, pemerintah provinsi juga menyiapkan program beasiswa untuk seribu lulusan SMA agar dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Maluku Utara yang terakreditasi B. Menurut Sherly, program ini realistis sesuai kondisi fiskal daerah sekaligus membuka kesempatan anak-anak melanjutkan studi lebih tinggi.
Ia menambahkan, pendidikan tidak boleh berhenti pada ijazah, tetapi harus menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan kerja. Untuk itu, pemerintah menyiapkan peta jalan pembangunan sumber daya manusia (SDM) agar lulusan SMA, SMK, hingga sarjana memiliki kemampuan sesuai kebutuhan dunia kerja.
“Mindset harus kita ubah. Bukan sekadar mengejar nilai di kertas, tapi memastikan lulusan kita siap kerja,” katanya.
Sherly juga menekankan pentingnya guru untuk terus mengembangkan kompetensi agar mampu mengikuti perkembangan zaman. “Kalau gurunya berkembang, murid pasti ikut berkembang,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pusat Pengembangan SDM Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi dengan Dinas Pendidikan Maluku Utara, serta penyerahan hasil pengawasan SPMB 2025 dari Ombudsman Malut kepada Gubernur.
Sejumlah pejabat pusat dan daerah hadir dalam acara tersebut, di antaranya Sekretaris Dirjen Ketenagalistrikan Ida Nurhayatin Finahari, Kepala Ombudsman Malut Iriani Abd Kadir, Sekda Malut Samsuddin A. Kadir, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Abubakar Abdullah, serta para kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB se-Maluku Utara.
Dengan berbagai langkah tersebut, Sherly menegaskan pendidikan bukan sekadar program pemerintah, melainkan investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi cerdas, siap kerja, dan membawa Maluku Utara menuju kemajuan.(**)