ARUNGNEWS.COM,PAPUATENGAH- Sejak Bandara Douw Aturure di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, beroperasi penuh pada November 2023, layanan penerbangan komersial masih sangat terbatas. Meskipun bandara tersebut menjadi gerbang utama mobilitas di wilayah Daerah Otonomi Baru (DOB) itu, hingga kini hanya maskapai Sriwijaya Air (SJ) yang melayani rute penerbangan ke kota-kota besar seperti Makassar dan Jayapura.
Sriwijaya Air pertama kali mendarat di Bandara Douw Aturure pada 6 Desember 2024, membawa rombongan pejabat dari Makassar menggunakan nomor penerbangan SJ 576. Pendaratan itu menandai pembukaan rute baru yang dinilai penting untuk meningkatkan konektivitas Papua Tengah. Tingginya mobilitas masyarakat membuat penerbangan Nabire–Makassar hampir selalu penuh.
Namun, monopoli layanan tersebut justru memicu keluhan warga. Firmansyah, seorang pengacara yang membuka kantor hukum di Nabire, menyayangkan minimnya pilihan maskapai yang tersedia bagi pengguna jasa penerbangan.
“Untuk kami yang ingin ke Jakarta atau kembali ke Nabire, hanya ada satu kali penerbangan per hari yang dilayani Sriwijaya. Sayangnya monopoli SJ ini tidak diimbangi dengan pelayanan yang memadai,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, pada Selasa (9/12/2025), penerbangan yang harusnya berangkat pukul 11.30 WIT mengalami perubahan jadwal menjadi 14.40 WIT. Tidak berhenti di situ, terjadi penundaan lagi hingga dua jam sehingga pesawat baru lepas landas sekitar pukul 16.40 WIT.
“Ini sangat merugikan masyarakat pengguna angkutan udara di Nabire,” tegasnya.
Padahal sebelumnya, Bandara Douw Aturure sempat disinggahi pesawat Batik Air pada Kamis, 17 Juli 2025. Maskapai tersebut bahkan telah meresmikan rute langsung Jakarta–Nabire. Namun hingga kini, penerbangan reguler Batik Air tersebut tak kunjung beroperasi.
Firmansyah mempertanyakan alasan di balik mandeknya layanan maskapai lain ke Nabire.
“Apakah ada permainan di tingkat elite sehingga Batik Air tidak mendapat izin terbang ke rute Nabire?” ujarnya.
Masyarakat berharap pemerintah pusat dan otoritas penerbangan dapat membuka akses lebih luas bagi maskapai lain, agar layanan udara di Papua Tengah tidak hanya mengandalkan satu operator. Selain membuka persaingan sehat, kehadiran lebih banyak maskapai diyakini akan meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus menekan harga tiket bagi masyarakat.(**)
ARUNGNEWS.COM,PAPUATENGAH- Sejak Bandara Douw Aturure di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, beroperasi penuh pada ...
Oleh : Firmansyah, SH., MH, Pendiri Yayasan Keadilan Hukum (YAKEHU) Papua Tengah PERTANYAAN ini selalu muncul di benak ...
ARUNGNEWS.COM,JAMBI-Pengamat hukum Jambi, Firmansyah, SH, MH, menyoroti belum ditetapkannya tersangka dalam tiga berkas ...
ARUNGNEWS.COM,PAPUATENGAH-Upaya mempermudah akses keadilan bagi masyarakat Papua Tengah agar semakin mudah dan nyata kit...
ARUNGNEWS.COM-Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa mengumumkan penghibahan sebidang tanah seluas 10.463 meter persegi untuk...
ARUNGNEWS.COM,JAMBI- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siginjai melaporkan dugaan tindak pidana penggelapan sertipikat milik n...
ARUNGNEWS.COM,JAMBI-DPRD Provinsi Jambi resmi mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi T...
ARUNGNEWS.COM,JAMBI-Proyek rehabilitasi Gedung Kantor Gubernur Jambi diduga mengabaikan standar Keselamatan dan Kesehata...
ARUNGNEWS.COM,JAMBI-Kejuaraan Internasional Taekwondo 2025 di Palembang berlangsung meriah dengan kehadiran ratusan atle...
ARUNGNEWS.COM,JAMBI-Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Jambi menggeruduk Kantor Gubernur Provinsi ...