Musholla di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Cabupaten Bogor yang ambruk, Minggu (7/9/2025).
ARUNGNEWS.COM,BOGOR-Duka mendalam menyelimuti warga Ciomas, Kabupaten Bogor, usai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW berubah menjadi tragedi. Bangunan mushola yang digunakan untuk kegiatan majelis taklim di Kampung Sukamakmur, RT 5/4, Ciomas, ambruk dan menelan korban jiwa serta puluhan luka-luka.
Hingga Minggu (7/9/2025) malam, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi empat orang. Korban terakhir bernama Yuli, warga Desa Sukamakmur, yang sempat dirawat intensif di RS UMMI Bogor sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
“Update laporan saat ini korban meninggal dunia menjadi empat orang. Korban atas nama Yuli meninggal di RS UMMI,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Nugraha.
Adapun identitas korban meninggal lainnya yakni:
1. Irni Susanti, warga Kampung Ciapus, Sukamakmur, Ciomas – meninggal di RS Medika Dramaga.
2. Ulan, warga Kampung Ciapus, Sukaluyu, Tamansari – meninggal di RS PMI Bogor.
3. Nurhayati, warga Kampung Kompas, Desa Sukaluyu, Tamansari – meninggal di RS PMI Bogor.
4. Yuli, warga Desa Sukamakmur – meninggal di RS UMMI Bogor.
Sementara itu, jumlah korban luka mencapai 84 orang dan masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Kota Bogor.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang meninjau lokasi kejadian menyampaikan belasungkawa dan meminta semua pihak menjadikan musibah ini sebagai pelajaran berharga. “Kita berduka atas musibah ini. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Ini juga menjadi pengingat kita semua untuk lebih memperhatikan keamanan bangunan tempat ibadah,” katanya.
Tragedi ini bukan sekadar musibah, tetapi juga cermin yang mengetuk nurani. Rumah ibadah semestinya menjadi tempat aman dan menenangkan. Namun jika kelalaian dalam perencanaan maupun perawatan bangunan diabaikan, nyawa jemaah bisa menjadi taruhannya.
Kini, derai air mata keluarga korban menjadi saksi betapa rapuhnya manusia di hadapan takdir. Mushola yang seharusnya menjadi pusat doa, justru runtuh di tengah lantunan shalawat. Peristiwa ini mengingatkan kita semua untuk tidak hanya membangun tempat ibadah secara fisik, tetapi juga memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah yang beribadah di dalamnya.(**)