Sony Zainul, H

Kader Golkar Jambi Minta DPP Tak Intervensi, Suhu Politik Beringin Jambi Memanas

Posted on 2025-11-01 16:46:55 dibaca 99 kali

ARUNGNEWS.COM,JAMBI-Suhu politik internal Partai Golkar Provinsi Jambi kembali memanas. Sejumlah kader senior menuding Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terlalu jauh mengintervensi penyusunan kepengurusan baru hasil Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Jambi.

Kader potensial DPD Partai Golkar Provinsi Jambi, Sony Zainul H, meminta agar DPP tidak terlalu ikut campur dalam penyusunan struktur pengurus daerah. Menurutnya, kekuatan partai tidak semata ditentukan oleh keputusan pusat, melainkan oleh kader-kader yang benar-benar memiliki loyalitas dan kemauan untuk membesarkan partai di daerah.

“Yang menentukan besarnya suatu partai itu bukan karena intervensi pusat, tapi karena kader yang betul-betul mau bekerja dan berjuang,” ujar Sony kepada wartawan di Jambi, Sabtu (1/11/2025).

Sony juga menyatakan kecurigaannya bahwa dinamika yang terjadi bukan sekadar persoalan struktural, tetapi ada agenda khusus dari kelompok tertentu yang mencoba mengambil alih pengaruh di tubuh Golkar Jambi.

“Saya meyakini ada agenda khusus dari kelompok sebelah yang ingin mengacaukan soliditas Golkar Jambi. Mereka ingin memanfaatkan momen ini untuk melemahkan posisi kader yang selama ini konsisten mendukung ketua terpilih,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sony meminta Cek Endra selaku Ketua DPD Golkar Jambi terpilih agar dapat meyakinkan DPP terkait kemampuan dan loyalitas kader serta pendukungnya di daerah.

“Saya berharap Pak CE bisa meyakinkan DPP bahwa kader-kader di Jambi ini punya kemampuan dan loyalitas tinggi. Jangan sampai kepercayaan terhadap kader daerah dikalahkan oleh kepentingan politik jangka pendek,” ujar Sony menambahkan.

Pernyataan Sony ini menambah sorotan terhadap isu intervensi DPP yang dinilai mengganggu kemandirian DPD Golkar Jambi. Beberapa kader bahkan menyebut langkah DPP telah mencederai semangat demokrasi internal partai.

Salah satu suara keras datang dari Indra Amendaris, kader senior Golkar Jambi, yang mengaku kecewa karena banyak loyalis Cek Endra (CE) digeser dari struktur kepengurusan yang diajukan.

“Susunan kepengurusan mental di hadapan DPP, banyak loyalis CE yang digeser. Harusnya wewenang penuh diberikan kepada ketua terpilih,” kata Indra.

Ia bahkan menegaskan siap mundur dari partai jika struktur hasil intervensi itu tetap disahkan.

Nada serupa juga disampaikan Adri, Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi, yang menilai persoalan ini sudah tampak sejak Musda berlangsung. Menurutnya, DPP melalui perwakilannya, Ahmad Doli Kurnia, telah menunjuk dua orang formatur sebelum Musda resmi dibuka.

“Cara seperti itu tidak sesuai dengan AD/ART Partai dan menimbulkan keresahan di internal. Ini bentuk intervensi berlebihan,” ujar Adri yang juga dikenal dengan sapaan Panglima Anjali.

Adri mengaku telah digeser dari jabatan Wakil Ketua Bidang Organisasi menjadi Wakil Ketua Bidang Perkebunan dalam struktur baru. Ia meminta agar DPP mengevaluasi kinerja Ahmad Doli yang dianggap sebagai sumber kegaduhan.

“Saya tetap bersama CE dan Ketum Bahlil. Kami ingin Golkar Jambi solid, bukan dipecah karena kepentingan segelintir orang,” tegasnya.

Isu intervensi DPP terhadap DPD Golkar Jambi dinilai berpotensi menimbulkan perpecahan internal, perubahan struktur kepengurusan, dan ketidakpastian politik menjelang Pilkada 2029. Meski demikian, sejumlah ketua DPD kabupaten/kota dikabarkan masih berupaya menjaga soliditas untuk mendukung kepemimpinan Cek Endra di Jambi.(**)

Copyright 2025 Arungnews.com

Alamat: Jakarta

Telpon: 081366277488

E-Mail: admin@arungnews.com