Proyek Penataan Kawasan Kantor Gubernur Jambi Diduga Dikerjakan Asal-asalan. foto : Erwin Ros
ARUNGNEWS.COM,JAMBI- Proyek penataan kawasan kantor Gubernur Jambi dengan anggaran sekitar Rp 4,3 miliar menuai keluhan masyarakat. Pekerjaan yang diharapkan menghasilkan ruang terbuka hijau representatif itu dinilai terkesan dikerjakan asal-asalan.
Pantauan di lokasi menunjukkan sejumlah bagian pekerjaan tampak cacat dan mencolok secara visual. Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa kualitas material yang digunakan jauh dari ideal meski disebut memenuhi standar SNI. Selain itu, mutu pencampuran material diduga tidak sesuai ketentuan teknis, sementara pengawasan dari konsultan maupun instansi terkait dinilai tidak maksimal.
Seorang warga sekitar mempertanyakan kelayakan pekerjaan yang dilakukan jika dibandingkan dengan nilai anggaran yang cukup besar. “Kalau anggarannya miliaran, masyarakat pasti berharap hasilnya maksimal. Memang belum selesai seluruhnya, tapi yang terlihat sekarang meragukan apakah bangunan ini akan bertahan lama,” ujarnya.
Ketua Lembaga Kajian Publik dan Monitoring Independen (LKPMI), Dedi Yansi, juga angkat suara. Ia menegaskan bahwa proyek pemerintah dengan anggaran besar tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa pengawasan ketat. “Kami menerima banyak laporan terkait kualitas pekerjaan yang diduga jauh di bawah standar. Jika benar ada kelalaian, pemerintah harus segera turun melakukan evaluasi menyeluruh. Uang negara tidak boleh dihambur-hamburkan untuk pekerjaan yang tidak berkualitas,” tegas Dedi.
Ia menambahkan bahwa aparat pengawas internal pemerintah harus segera melakukan audit fisik di lapangan untuk memastikan setiap rupiah yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan yang ketat dinilai penting untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
Masyarakat berharap proyek penataan Taman Garuda dapat diselesaikan tepat waktu, berkualitas, dan tidak dikerjakan secara asal-asalan agar benar-benar memberi manfaat bagi publik dan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.(ros)