ARUNGNEWS.COM,NTT-Sebanyak 140 siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang dilarikan ke sejumlah rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis yang disediakan pihak sekolah pada Rabu, 23 Juli 2025.
Para siswa dirawat di RSUD S.K. Lerik, RSU Mamami, dan RS Siloam Kupang dengan keluhan yang serupa, mulai dari sakit perut, diare, hingga muntah-muntah.
Salah satu siswa kelas VII, Marisa Oematan, mengaku mulai merasakan gejala pada Selasa dini hari sekitar pukul 04.00 Wita. "Perut saya sakit sekali dan sempat mencret dua kali. Saya juga muntah di rumah dan di sekolah," ungkapnya saat ditemui di RSU Mamami, Rabu (23/7).
Marisa menduga gejala itu muncul setelah menyantap makanan bergizi gratis yang terdiri dari nasi rendang, sayur, tahu, dan buah. Ia mengaku mencium aroma tidak sedap dari rendang yang dimakannya. "Seperti mentah, dagingnya berdarah dan bau," ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Beatrice Janu, siswa kelas IX. Ia mulai merasa sakit perut setelah pulang sekolah pada Senin, namun awalnya mengira itu hanya sakit biasa. Saat kembali ke sekolah pada Selasa, gejalanya memburuk disertai mual dan muntah.
Direktur RSU Mamami, dr. Elvino Manafe, mengatakan pihaknya telah merawat 61 siswa dari SMP Negeri 8 Kupang. Meski demikian, ia belum bisa memastikan penyebab pasti dari kasus ini. "Kami tidak bisa menyatakan ini keracunan. Tapi dugaan bisa saja karena mereka berasal dari sekolah yang sama, makan makanan yang sama, dan mengalami gejala yang sama," jelasnya.
Beberapa siswa telah dipulangkan karena kondisinya membaik, namun masih ada yang terus berdatangan untuk menjalani perawatan.
Kepala SMP Negeri 8 Kupang, Maria Th. Roslin Lana, mengonfirmasi jumlah siswa yang terdampak mencapai 140 orang. “Gejala yang dialami sebagian besar adalah sakit perut, mencret, dan muntah,” ujarnya.
Pihak sekolah, lanjut Maria, telah mengambil langkah awal penanganan dengan memberikan air putih dan minyak kayu putih sebelum membawa siswa ke rumah sakit. Ia juga menyatakan bahwa beberapa siswa memang mengeluhkan rasa tak sedap dari makanan yang disediakan.
Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah telah melapor ke Dinas. (***)
ARUNGNEWS.COM,MALUKUUTARA-Pemerintah Provinsi Maluku Utara terus mempercepat pemerataan akses internet di seluruh wilaya...
ARUNGNEWS.COM,MALUKUUTARA-Pemerintah Provinsi Maluku Utara memastikan penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) ke seluruh kabupa...
ARUNGNEWS.COM,JAKARTA-Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (Menkomdigi), Meutya Hafid mengajak media massa turu...
ARUNGNEWS.COM,MALUKUUTARA-Pemerintah Provinsi Maluku Utara terus memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan k...
MEEPAGO.COM-Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Tengah masih sangat bergantung pada sektor pertambangan, khususnya dari a...
MEEPAGO.COM-Sebanyak 19 narapidana melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, pa...
MEEPAGO.COM-Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Nawipa mengeluhkan kondisi otonomi khusus (Otsus) Papua yang bela...
MEEPAGO.COM-Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Frits Nawipa, yang juga selaku Ketua Asosiasi Kepala Daerah Se-tanah Pa...
MEEPAGO.COM- Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa menyatakan pihaknya akan memverifikasi identitas 86 mahasisw...
MEEPAGO.COM-Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Daerah Otonomi Baru (DOB) khususnya di Provinsi Pa...