ARUNGNEWS.COM,NABIRE-Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, SH menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menekan penyebaran penyakit menular, khususnya HIV/AIDS. Hal itu disampaikan saat tatap muka bersama pengurus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua Tengah di ruang rapat gubernur, Kamis (14/8/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua KPA Papua Tengah, Freny Anouw, bersama jajaran pengurus. Dalam kesempatan itu, KPA memaparkan program kerja dan langkah-langkah strategis untuk menekan laju penyebaran HIV/AIDS di daerah.
“Pertama, kami KPA mengajak semua pihak berkolaborasi. Kami telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak sebagai langkah nyata melawan HIV/AIDS,” ujar Freny.
Menurut KPA, faktor risiko yang memicu penyebaran HIV/AIDS di antaranya adalah tempat hiburan malam, peredaran minuman keras, narkoba, dan ganja. Untuk memperkuat pencegahan, KPA telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), perwakilan gereja, serta Satpol PP Papua Tengah.
Selain itu, KPA juga menjalin komunikasi dengan Polda Papua Tengah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Papua Tengah. “Polda dan Satpol PP akan berperan dalam sosialisasi, sementara dengan Disdikbud kami fokus menyusun modul pendidikan muatan lokal agar bisa diajarkan di sekolah-sekolah,” jelas Freny.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan selama ini telah menjadi mitra utama dalam penanganan HIV/AIDS. “Kami berharap dengan memperkuat sinergi antara sektor keamanan, agama, pendidikan, dan kesehatan, masyarakat makin sadar pentingnya hidup sehat dan mencegah penularan HIV/AIDS,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Meki Nawipa menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya KPA. “HIV/AIDS, sifilis, TBC, hingga malaria, semuanya perlu disosialisasikan secara masif. Edukasi harus diberikan sejak dini, dimulai dari keluarga. Nasihat moral orang tua kepada anak sangat penting agar pencegahan dilakukan lebih awal,” kata Meki.
Ia juga mengajak pemerintah kabupaten di wilayah Papua Tengah untuk bekerja sama dengan KPA masing-masing daerah. “Delapan kabupaten harus gandeng KPA di wilayahnya. Percayakan kepada KPA untuk fokus pada sosialisasi dan edukasi,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris I KPA Papua Tengah, Leonardus Magai, mengungkapkan pihaknya akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada 23 Agustus 2025 mendatang. FGD tersebut bertujuan menyusun modul muatan lokal yang nantinya dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah maupun sebagai bahan sosialisasi bagi masyarakat umum.
“Ini adalah salah satu langkah strategis kami untuk memberikan edukasi kepada generasi penerus maupun masyarakat luas,” ujarnya. (*)
ARUNGNEWS.COM,NABIRE-Upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Provinsi Papua Tengah berlangsung khidmat meski ...
ARUNGNEWS.COM,NABIRE-Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, SH menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menekan penyeb...
ARUNGNEWS.COM,YALIMO-Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan bantuan...
ARUNGNEWS.COM,PAPUATENGAH-Senyum cerah terpancar dari wajah 1.084 pelajar SMPN 1 dan SMPN 4 Nabire, Rabu (13/8/2025). Me...
ARUNGNEWS.COM,PAPUA TENGAH – Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, mengeluarkan instruksi tegas kepada warga pengung...
ARUNGNEWS.COM,PAPUATENGAH-Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Papua Tengah tahun ini tidak hanya dira...
ARUNGNEWS.COM,MALUT– Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, mendapat ucapan selamat ulang tahun sekaligus pesan pe...
ARUNGNEWS.COM,JAKARTA-Aktivis lingkungan dari Gerakan Anak Bangsa Peduli (GAB Peduli), Syaiful Iskandar, melontarkan per...
ARUNGNEWS.COM,MALUT-Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) mendapat alokasi 1.000 unit rumah subsidi dari Keme...
ARUNGNEWS.COM,JAKARTA- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah di Papua Pegunungan, P...